Minggu, 30 Oktober 2016

kisah nabi menangis ketika sholat malam



Image result for rasulullah menangis
SITI Aisyah pernah bercerita bahwa di tengah malam, Rasulullah SAW pernah bangun. Dia menemuinya dan mengatakan: “Hai Aisyah, izinkanlah saya beribadah kepada Tuhanku.”
Aisyah berkata, “Ya Rasulullah, aku senang engkau dekat denganku. Tetapi aku juga lebih senang jika engkau beribadah kepada Tuhanmu.”
Lalu Rasulullah SAW mengambil gharibah (wadah air) – satu-satunya perkakas rumah tangga di rumahnya -- untuk berwudhu dan menunaikan ibadah salat.
Siti Aisyah bercerita, segera saja setelah Rasulullah SAW mengangkat tangannya takbiratul ihram, ketika dia memasuki surat yang dibacanya, Rasulullah menangis terisak-isak.
Begitu pula ketika sujud. Janggutnya basah karena air matanya. Usai salat, ketika Bilal memberitahukan bahwa sesaat lagi akan masuk waktu subuh, Rasulullah SAW masih terisak-isak menangis.
Bilal bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa engkau menangis padahal Allah SWT telah mengampuni dosa-dosamu baik yang terdahulu maupun yang kemudian?” Waku itu Rasululah SAW menjawab, “Bukankah aku belum menjadi hamba yang bersyukur?”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Pada malam ini turun satu ayat suci Alquran. Celakalah orang yang membaca ayat Alquran ini, tetapi tidak merenungkan maknanya.”

Selasa, 25 Oktober 2016

Rasulullah menyebut Indonesia



Image result for rasulullahTatkala salah satu guru Prof. DR. al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dan Al-'Allamah al-'Arif billah Syaikh Utsman bersama rombongan ulama lainnya pergi berziarah ke Makam Rasulullah saw., tiba-tiba beliau diberikan kasyaf (tersingkapnya hijab) oleh Allah swt. dapat berjumpa dengan Rasulullah saw. 
Di belakang Nabi Muhammad saw. sangat banyak orang yang berkerumunan. Ketika ditanya oleh guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki itu: “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang itu?”
Rasulullah saw. pun menjawab: “Mereka adalah umatku yang sangat aku cintai.”
Dan diantara sekumpulan orang yang banyak itu ada sebagian kelompok yang sangat banyak jumlahnya. Lalu guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki bertanya lagi: “Ya Rasulullah, siapakah mereka yang berkelompok sangat banyak itu?”
Rasulullah saw. kemudian menjawab: “Mereka adalah bangsa Indonesia yang sangat banyak mencintaiku dan aku mencintai mereka.
Akhirnya, guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki itu menangis terharu dan terkejut. Lalu beliau keluar dan bertanya kepada jama’ah: “Mana orang Indonesia? Aku sangat cinta kepada Indonesia.” (Dikutip dari ceramah Syaikh KH. Muhyiddin Abdul Qadir al-Manafi).

Bukti kecintaan as-Sayyid Muhammad al-Maliki kepada orang Indonesia adalah dengan membangunkan Pesantren khusus untuk orang Indonesia di Mekkah. Dan beliau sangat senang dan bahagia apabila ada orang/ulama Indonesia yang menyempatkan bersilaturrahim di rumahnya. Bahkan beliau sering memberikan buah tangan (hadiah) kepada orang/ulama Indonesia yang bersilaturrahim tersebut.

Sumber : https://talimulquranalasror.blogspot.co.id/2014/03/rasulullah-pernah-menyebut-bangsa.html

Jumat, 21 Oktober 2016

tiga golongan yang di benci Rasulullah




 

Golongan pertama yang dibenci Nabi SAW adalah pembual atau pendusta yang banyak cakap dan lagunya, serta pandai pula bersilat lidah. Kadang disertai argumentasi logis dan yuridis, namun mengandung kebohongan dan tipuan. Kalau bicara seenaknya, kurang menjaga adab dan menyela pembicaraan.

Nabi SAW berpesan, “Katakanlah yang baik atau diam.” (HR Bukhari). Banyak kata tapi sedikit makna dan tidak sesuai fakta. Mereka itulah orang-orang munafik yang apabila berkata ia dusta, bila berjanji diingkari dan bila dipercaya dikhianati (HR. Bukhari). Jangan percaya kepada orang yang banyak cakap, tapi minim amal atau tidak sesuai dengan lakunya (QS [61]:2-3).